Sabtu, 05 Januari 2013

“TERAPI ALTERNATIF DENGAN MENGGUNAKAN SEL PUNCA (STEM CELL)”



 MAKALAH BIOLOGI SEL
“TERAPI ALTERNATIF DENGAN MENGGUNAKAN SEL PUNCA (STEM CELL)”



Disusun Oleh :

1. Karina
2. Dwi Arlita
3. Muhammad Fadli
4. Novia Gestarini Putri
5. Feti Nur Kholifah
6. Husein
7. Sabrina
8.  Suci


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2012/2013




TERAPI ALTERNATIF DENGAN MENGGUNAKAN SEL PUNCA (STEM CELL)

BAB I
PENDAHULUAN

            Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat pesat di era globalisasi saat ini. Salah satunya dibidang kesehatan. Perkembangan itu didukung dengan banyaknya para ahli yang melakukan penelitian dan menelaah tentang sesuatu hal yang masih harus diteliti. Penelitian para ahli tersebut ada yang menimbulkan kontoversi tetapi ada juga yang tidak. Penelitian tersebut menimbulkan kontoversi karena adanya penyimpangan yang dilakukan berdasarkan pada pandangan agama maupun etika. Saat ini menimbulkan kontroversi adalah adalanya stem cell. Stem cell merupakan salah satu penemuan baru di bidang kedokteran.
            Stem cell adalam bahasa Indonesia disebut juga sel batang atau sel induk, sel ini dapat berkembang menjadi sel apa saja. Stem cell pada dasarnya adalah blok pembangun (building block) pada manusia. Stem cell di dalam embrio pada akhirnya akan berkembang menjadi sel, organ, dan jaringan di dalam tubuh janin. Tidak seperti sel biasa, yang hanya bisa mereplikasi untuk membuat sel sejenis, stem cell bersifat pluripotent. Ketika terbelah, stem cell bisa menjadi salah satu dari 220 sel yang berbeda dalam tubuh manusia. Stem cell juga memiliki kemampuan untuk memperbaharui diri sendiri-mereka dapat mereproduksi diri berkali-kali.
            Stem cell mempunyai kemampuan yang luar biasa untuk berkembang menjadi banyak jenis sel berbeda disalam tubuh selama masa awal pertumbuhan. Selain itu juga, dibanyak jaringan mereka bertindak layaknya system perbaikan internal (Internal Repair System). Ketika Stem cell membelah, masing-masing sel baru memiliki potensi tetap sebagai Stem cell atau menjadi sel jenis lain dengan fungsi yang spesifik, seperti sel otot, sel darah merah, atau sel otak.
            Pada decade terkahir perhatian dan penelitian dalam bidang sel punca (stem cell) mengalami kemajuan yang sangat pesat, yakni untuk  memahami proses tumbuh kembang jaringan tubuh normal, memahami pathogenesis penyakit, pengobatan penyakit-penyakit atau kelainan yang sudah tidak mungkin untuk diobati kembali, penelitian dan pencarian obat-obatan baru(1,2).
            Seiring dengan kemajuan teknologi dan pengetahuan dalam bidang kesehatan di Indonesia, para peneliti mulai melakukan pengembangan sel punca (stem cell). Hal ini dipertegas dengan terbitnya keputusan Menkes tentang pembentukan tim Stem Cell Nasional dan juga menunjuk beberapa Rumah Sakit pendidikan sebagai tempat pengembangan ilmu kedokteran. Berdasarkan uraian diatas, maka dibuatlaj makalah yang mengambil judul tentang terapi alternative dengan menggunakan sel punca (stem cell) sebagai pengobatan penyakit.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

1.      Definisi sel punca
Sel Punca atau stem cell adalah sel yang tidak atau belum terspesialisasi, berpotensi untuk berkembang  menjadi berbagai jenis sel-sel yang spesifik untuk membentuk berbagai jaringan tubuh. Sel punca juga berfungsi sebagai system perbaikan untuk menggantikan sel-sel tubuh yang telah rusak demi kelangsungan hidup organism. Saat sel punca terbelah, sel yang baru mempunyai potensi untuk tetap menjadi stem cell atau menjadi sel lain dengan fungsi yang lebih khusus misalnya sel otot, sel darah merah atau sel otak(2,3,4).

Gambar 1. Sel Punca (stem cell)

2.      Karateristik sel punca
Sel punca mempunyai 2 sifat yang khas, yaitu(2,3,4):
a.   Differentiate yaitu kemampuan untuk berdiferensiasi menjadi sel yang lain yang spesifik. Sel punca mampu berkembang menjadi berbagai jenis sel yang khas (spesifik) misalnya sel saraf, sel otot jantung, sel otot rangka, sel pancreas.
b.   Self regenerate atau self renew yaitu kemampuan untuk memperbaharui atau meregenerasi dirinya sendiri. Stem cell mampu membuat salinan sel yang persis sama dengan dirinya melalui pembelahan sel.

Gambar 2. Karateristik sel punca (stem cell) terbagi atas differentiate dan self regenerate

3.      Jenis Sel Punca
Berdasarkan pada kemampuannya untuk berdiferensiasi sel punca dikelompokkan menjadi:
a.       Totipeten
Totipoten yaitu sel punca yang dapat berdiferensiasi menjadi semua jenis sel. Yang termasuk sel punca totipoten adalah zigot dan morula. Sel-sel ini merupakan sel embrionik awal yang memiliki kemampuan untuk membentuk berbagai jenis sel termasuk sel-sel yang menyusun plasenta tali pusat. Karenanya sel punca kelompok ini mempunyai kemampuan untuk membentuk satu individu yang utuh(3,4,5).
b.      Pluripoten
Pluripoten yaitu sel punca yang dapat berdiferensiasi menjadi 3 lapisan germinal (ectoderm, mesoderm, dan endoderm) tetapi tidak dapat menjadi jaringan ekstra embrionik seperti plasenta dan tali pusat dan tidak dapat berkembang menjadi 1 fetus yang utuh. Yang termasuk sel ini adalah sel punca embrionik (embryonic stem cell)(3,4,5).

c.       Multipoten
Multipoten yaitu sel punca yang dapat berdiferensiasi menjadi berbagai jenis sel misalnya sel punca hemopoetik (hemopoetic stem cell) yang terdapat pada sumsum tulang yang mempunyai kemampuan untuk berdiferensiasi menjadi berbagai jenis sel yang ada di dalam darah seperti eritrosit, leukosit dan trombosit. Contoh lainnya adalah sel punca saraf (neural stem cell) yang mempunyai kemampuan untuk berdiferensiasi menjadi sel daraf atau sel glia.

d.      Unipoten
Sel punca yang dapat bediferensiasi menjadi satu jenis sel. Berbeda dengan non sel punca, sel punca ini masih mempunyai sifat dapat memperbaharui atau meregenerasi diri (self-regenerate atau self renew). Contohnya erythroid progenitor cells hanya mampu berdiferensiasi menjadi sel darah merah.


4.      Sumber Sel Punca
a.       Embrionic Stem Cell
Embryonic stem cell adalah stem cell yang didapat dari embrio yang sudah dibuahi. Ketika embrio berumur antara tiga sampai lima hari, ia mengandung stem cell, yang sibuk bekerja untuk menciptakan berbagai organ dan jaringan yang membentuk janin. Embryonic stem cell pertama kali diperoleh dari embrio tikus percobaan sekitar 30 tahun yang lalu, pada tahun 1981. Kemudian pada tahun 1988 para scientist berhasil mendapatkan embrionic stem cell dari embrio manusia dan mengembangkannya di dalam laboraturium. Hal ini disebut human embryonic stem cell.
Didalam embrio terdapat puluhan stem cell. Pada awalnya sel ini masih ‘kosongan’, yang berarti nasib mereka belum ditentukan. Tapi mereka memiliki potensi yang sangat besar. Stem cell bersifat pluripoten, yang berarti mereka dapat berkembang menjadi berbagai jenis sel, berbagai jenis jaringan, dan berbagai organ dalam tubuh manusia.
Sel punca embrionik diambil dari inner cell mass yaitu suatu kumpulan sel yang terletak di satu sisi blastokista embrio, dengan umur 5 hari dan terdiri dari 100 sel. Sel ini dapat berkembang biak secara terus menerus melalui media kultur optimal. Dapat diarahkan menjadi berbagai sel yang terdiferensiasi. Contohnya  sel jantung, sel kulit, neuron, hepatosit dan lain-lain serta dapat dipakai untuk transplantasi jaringan yang rusak.
Stem cell embryonic  memiliki kemampuan menjadi berbagai jaringan embrio dan tubuh kecuali plasenta dan tali uri. Dapat berkembang dan terspesialisasi menjadi sel multipoten yaitu sel punca dewasa dan dapat berkembang menjadi berbagai sel dan jaringan. Tantangan bagi peneliti sebenarnya adalah cara memanipulasi sel punca dewasa ini sehingga berkembang menjadi sel atau produk yang diinginkan yang dapat digunakan untuk pengobatan.
Sifat dari sel punca embrionik yang pertama adalah dapat berumur panjang dimana memiliki fungsi untuk memperbanyak diri ratusan kali pada media kultur, dulu terpikirkan untuk memperbanyak diri sendiri secara tidak terbatas, tetapi kini diketahui bahwa usia dan perbanyak diri  sendiri sel-sel stem juga ada batasnya dimana tejadi mutasi pada gen-gen pada stem cell yang diakibatkan karena pengaruh nutrisi pada media kultur.
Yang selanjutnya adalah mempunyai karyotipe yang normal, dapat bersifat tumorigenik, dimana setiap kontaminasi dengan sel yang tidak berdiferensiasi dapat menimbulkan kanker; dan selalu bersifat allogenik yaitu berpotensi menimbulkan  terjadinya rejeksi imunitas dimana dapat terjadi pada metoda somatic cell nuclear transfer atau terapi kloninng.
Therapeutic cloning atau Somatic Cell Nuclear Trnasfer (SCNT) adalah suatu teknik yang bertujuan untuk menghindari suatu resiko penolakan atau rejeksi. Pada teknik ini sel telur donor dikeluarkan dan diganti dengan sel inti resipien. Sel yang telah dimanipulasi ini kemudian akan membelah diri dan setelah menjadi blastokista maka inner cell mass nya akan diambil sebagai embrionyc stem cell. Stem cell ini kemudian dimasukkan kedalam tubuh resipien dan stem cell ini akan berdiferensiasi menjadi sel organ ( sel beta pancreas, sel otot jantung dan lain-lain). Tanpa reaksi penolakan karena sel tersebut mengandung materi genetic resipien.

b.      Adult stem cell
Adult stem cell adalah stem cell yang diperoleh dari sel-sel orang dewasa. Orang dewasa juga memiliki stem cell dijantung, otak, sumsum tulang,  paru-paru dan organ lainnya. Mereka adalah alat perbaikan built-in kita, meregenerasi sel yang dirusak oleh penyakit, cedera, dan juga karena pemakaian sehari-hari. Adult stem cell memiliki potensi yang lebih terbatas dari embryonic stem cell dan hanya mampu berkembang menjadi jenis jaringan yang sama dengan sel asal.
Tapi penelitian terbaru menunjukkan bahwa stem cell dewasa mungkin memiliki potensi untuk menghasilkan jenis sel lainnya juga. Sebagai contoh, sel-sel hati dapat dipakai untuk memproduksi insulin, yang biasanya dibuat oleh pancreas. Kemampuan ini dikenal sebagai plastisitas atau transdifferntation.
Sel punca dewasa mempunyai dua karateristik. Karateristik pertama adalah sel-sel tersebut dapat berproliferasi utnuk periode yang panjang untuk memperbaharui diri. Karateristik kedua, sel-sel tersebut dapat bediferensiasi untuk menghasilkan sel-sel khusus yang mempunyai karateristik morfologi dan fungsi yang special. Salah satu macam sel punca dewasa adalah sel punca hematopoetik, yaitu sel punca pembentuk darah yang mamapu membentuk sel darah merah, sel darah putih, dan keeping darah yang sehat. Sumber sel punca hematopoetik adalah sumsum tulang, darah tepi, dan darah tali pusar.

5.      Macam-macam transplantasi sel punca
Transplantasi sel punca dapat berupa:
a.  Transplantasi autologus dimana dilakukan transplantasi menggunakan sel punca pasien itu sendiri, yang dikumpulkan sebelum pemberian kemoterapi dosis tinggi.
b.  Transplantasi alogenik yaitu menggunakan sel punca dari donor yang cocok, baik dengan hubungan kelurga atau tanpa hubungan keluarga, atau transplantasi singenik yaitu menggunakan sel punca dari saudara kembar identik.

BAB III
PENGGUNAAN SEL PUNCA (STEM CELL) DALAM PENGOBATAN PENYAKIT

Sel punca dapat digunakan untuk keperluan baik dalam bidang riset maupun pengobatan. Adapun penggunaan kultur stem cell adalah sebagai berikut:
a.       Terapi gen
Stem cell khususnya hemopoetik stem cells digunakan sebagai pembawa transgen kedalam tubuh pasien dan selanjutnya dilacak apakah jejaknya stem cell ini berhasil mengekspresikan gen tertentu dalam tubuh pasien. Adanya sifat self renewing pada stem cell menyebabkan pemberian stem cell yang mengandung transgen tidak perlu dilakukan berulang-ulang. Selain itu hematopoetik stem cell juga dapat berdiferensiasi menjadi bermacam-macam gen sehingga transgen tersebut dapat menetap diberbagai macam sel.
b.   Penelitian untuk mempelajari proses-proses biologis yang terjadi pada organism termasuk perkembangan organism dan perkembangan kanker
c.   Penelitian untuk menemukan dan mengembangkan obat-obat baru terutama untuk mengetahui efek obat terhadap berbagai jaringan
d.      Terapi sel (cell based therapy)
Stem cell diapat hidup diluar tubuh manusia, misalnya di cawan petri. Sifat ini dapat digunakan untuk melakukan manipulasi pada stem cell yang dapat ditransplantasikan kedalam organ tubuh utnuk menangani penyakit-penyakit tertentu tanpa mengganggu organ tubuh.

Penggunaan stem cell dalam pengobatan penyakit yang potensial dapat diterapi:
a.        Parkison dan alzaimer
b.      Cedera medulla spinalis
c.       Stroke
d.      Luka bakar
e.       Penyakit jantung
f.       Diabetes
g.      Distrofi otot
h.      Osteoporosis
i..      Sirosis hepatis
j..    Leukemia
k.     Anemia sel sabit
l. ,     Osteoarthritis
   
   Ada 3 golongan penyakit yang dapat diatasi dengan stem cell:
a.       Penyakit autoimun
Misalnya pada lupus, arthritis rheumatoid dan diabetes tipe 1. Setelah diinduksi dengan growth factor agar hematopoetic stem cell banyak dilepaskan dari sumsum tulang belakang ke darah tepi, hematopoetic stem cell dikeluarkan dari dalam tubuh untuk dimurnikan dari sel imun matur. Lalu tubuh diberi agen sitotoksik atau terapi radiasi untuk membunuh sel-sel imun matur yang tidak mengenal self antigen (dianggap sebagai foreign antigen). Setelah itu hemopoetic stem cell dimasukkan kembali ke tubuh, bersirkulasi dan bermigrasi ke sumsum tulang untuk berdiferensiasi menjadi sel imun matur sehingga system imun tubuh kembali seperti semula.
b.      Penyakit degenerative
Pada penyakit degenerative sepeti stoke, penyakit Parkinson, penyakit Alzheimer, terdapat beberapa kerusakan atau kematian sel-sel tertentu sehingga bermanifestasi klinis sebagai suatu penyakit. Dalam keadaan ini stem cell setelah dimanipulasi dapat ditransplantasikan kedalam tubuh pasien agar stem cell tersebut dapat berdiferensiasi menjadi sel-sel organ tertentu yang menggantikan sel-sel yang telah rusak atau mati akibat penyakit degenerative.
c.       Penyakit keganasan
Prinsip terapi stem cell pada keganasan sama dengan penyakit autoimun. Hematopoietic stem cell yang diperoleh baik dari sumsum tulang atau darah tali pusat telah lama digunakan dalam terapi leukemia dan penyakit darah lainnya.

Penggunaan sel punca dalam pengobatan penyakit:
1.      Pengunaan sel punca pada  penyakit Medula Spinalis (Spinal Cord)
Cidera pada medulla spinalis disertai demielinisasi menyebabkan hilangnya fungsi neuron. Sel punca dapat mengembalikan fungsi yang hilang dengan cara melakukan remielinisasi. Percobaan dengan sel punca embryonic tikus dapat menghasilkan oligodendrosit yang kemudian dapat menyebabkan remielinisasi akson yang rusak.
2.      Penggunaan sel punca pada penyakit Parkinson
Pada penyakit Parkinson didapatkan kematian neuron-neuron nigrastriatal, yang merupakan neuron dopaminergik. Dopamine merupakan neurotransmitter yang berperan dalam gerakan tubuh yang halus. Dengan berkurangnya dopamine maka pada penyakit Parkinson  terjadi gangguan gelaja-gejala gerakan halus. Dalam hal ini transplantasi neuron dopamine diharapkan dapat memperbaiki gelaja penyakit parkinson. 
3.      Penggunaan sel punca pada terapi penyakit stroke
Pada penyakit stroke dicoba untuk menggunakan sel punca mesenkim (mesenchymal  stem cell (MSC)) dari sumsum tulang belakang autolog. Penelitian ini didasarkan pada hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Mesenchymal stem cell diperoleh dari aspirasi sumsum tulang. Setelah disuntikkan perifer MSC akan melintas sawar darah otak pada daerah otak yang rusak. Pemberian MSC intravena akan mengurangi terjadinya apoptosis dan menyebabkan proliferasi sel endogen setelah terjadinya stroke.
4.      Penggunaan sel punca pada penyakit diabetes tipe I
Pada diabetes tipe I sel pancreas beta yang mensekresi insulin mengalami kerusakan oleh factor genetic, lingkungan dan imunologik. Akibatnya terjadi defisiensi insulin dan menyebabkan hiperglikemi. Transplantasi seluruh organ pancreas cadaver dapat menyembuhkan penderita. Tetapi jumlah cadaver sangat sedikit dan obat imunosupresi yang dibutuhkan untuk mencegah reaksi imunologik menimbulkan banyak efek samping. Transplantasi sel stem merupakan alternative baik dan telah menunjukkan hasil positif pada mencit. Tetapi masih banyak kendala yang harus diatasi supaya penggunaan stem cell untuk menyembuhkan pasien diabetes tipe I dapat terlaksana
5.      Penggunaan sel punca pada skin replacement
Dengan bertambahnya pengetahuan mengenai stem cell, maka peneliti telah dapat membuat epidermis dari keratinosit yang diperoleh dari folikel rambut yang dicabut. Hal ini memungkinkan transplantasi epidermis autolog, sehingga menghindari masalah penolakan. Pemakaian skin replacement ini bermanfaat dalam terapi ulkus vena  ataupun luka bakar.
6.      Penggunaan sel punca pada infark miokardium
Bartineck telah melakukan intracoronary infusion bone marrow stem cells otology pada 22 pasien dengan AMI dan didapatkan hasil yang baik. Penelitian terkini menunjukkan bukti bahwa adult stem cell dan embryonic stem cell dapat menggantikan sel otot jantung yang rusak dan memberikan pembuluh darah baru.

DAFTAR PUSTAKA

1.      McNeish, J. (2004) Embryonic Stem Cells in Drug Discovery Nat. Rev. Drug Discov. 3, 70-80
2.    Davila, J.C., Cezar, G.G., Thiede, M., Strom, S., Miki, T., Trosko J. (2004) Use and Application of Stem Cells in Toxicology. Toxicol. Sci. 79, 214-223
3.   The stem Cell- Stem cell information- The Official national Institute of Health Resource for Stem Cell Research 
4.  Anatomy 101: Stem cell-Reeve Irvine Research Center- http//: www.reeve.uci.edu/anatomy /stem cells.php Sell, S. (2004) Stem cells. Stem Cell Handbook ed. by Sell, S. 1-18.
5.   FOXNews.com - New Stem-Cell Procedure Doesn't Harm Embryos, Company Claims - Biology | Astronomy | Chemistry | Physics Therapeutic use of cell nuclear replacement: Therapeutic cloning-Research in focus- MRC (Medical Research Council) For review: Floss,T., Wurst, W. (2002) Functional Genomics by Gene-trapping in ES cells. Embryonic Stem Cells Methods and Protocols ed. by Turksen, K. 347-379 What are stem eclls? – CSA guide to discovery – http://www.csa.com/discovery guide/stem cell//overview.php
6.    Liu S, Qu Y, Stewart TJ et al. Embryonic stem cells differentiate into oligodendrocyts and myelinated in culture and after spinal cord transplantation. PNAS 2000: 97(11):6126-6131
7.    Li Y, Chen J, Chen XG, et al. Human marrow stromal cell therapy for stroke in rat: neurotrophins and functional recovery Neurology 2002;59:514 –523
8.    Zhao LR, Duan WM, Reyes M, et al. Human bone marrow stem cells exhibit neural phenotypes and ameliorate neurological deficits after grafting into the ischemic brain of rats. ExpNeurol 2002;174:11–20)
9.  Bartinek J, Vanderheyden M, Vandekerchove B et al., Intracoronary injection of CD133-positive enriched bone marrow progenitor cells promotes cardiac recovery after recent myocardial infarction. Circulation 2005; 112 (9 suppl): 78-83
10. Stem cells transplantation in myocard infarction: A status report- Ann Intern. Med. 2004 May: 140(9): 729-737

57 komentar:

  1. Assalamualaikum kak, mau nanya berarti semua sel dalam tubuh itu berasal dari sel punca ya?
    12613069

    BalasHapus
    Balasan
    1. 10613020 : iya bener semua sel berasal dari sel punca. kan nama Lain sel punca adalah sel induk :))

      Hapus
    2. Husaini Anwar Fauzan 11613198
      Jadi begini:
      Pada proses pembelahan sel, sel-sel membelah untuk mejadi sel-sel yang bersifat spesifik, contoh: sel otot, sel kulit, sel darah, dll. Selain sel-sel tersebut, dihasilkan pula sel punca, tetapi dia belum merupakan sel yang bersifat spesifik seperti halnya sel-sel lain. Tetapi sel punca menjadi sel induk yang kemudian suatu saat akan berubah menjadi sel spesifik karena adanya faktor-faktor tertentu seperti adanya kerusakan pada sel. Juga, sel punca itu bisa meregenerasi dirinya untuk menjadi sel punca lagi

      Hapus
  2. Nama : Agustyan Fadillah (12613076)
    Assalamualaikum wr.wb.
    pertanyaan : Ketika seorang penderita DM1 mengkonsumsi obat-obatan, apakah obat tersebut akan bekerja sinergis dengan sel punca atau tidak ? seperti apa mekanisme nya ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. 10613020 : obat obat untuk penderita DM type 1 digunakan untuk memperbaiki kerusakan sel beta pankreas sedangkan sistem pengobatan dengan sel punca yaitu dengan mengganti sel beta pankreas, dengan kata lain obat2an DM tidak bisa digunakan bersamaan dengan pengobatan sistem stem sell..kalopun digunakan bersamaan malah bisa terjadi hipoglikemi :))

      Hapus
    2. mau menambahkan saja dari jurnal yang saya dapatkan, dijelaskan bahwa pada penelitian yang dilakukan oleh James Shapiro dkk di Kanada dengan melakukan transplantasi sel Pulau Langerhans yang diketahui merupakan penghasil insulin dimana pada penderita DM1 sel Pulau Langerhansnya rusak sehingga dilakukan transplantasi sel Pulau Langerhans. dari hasil penelitian tersebut diketahui bahwa setelah transplantasi, tidak perlu lagi melakukan suntik insulin dan gula darahnya tetap normal. sehingga apabila pasien dibarengi dengan mengkonsumsi obat2 DM dikhawatirkan akan menimbulkan hipoglikemi karena dapat menurunkan gula darah yang sudah dalam keadaan normal. untuk bisa menjaganya bisa dilakukan perubahan secara promotif pada penderita dengan mengubah ke gaya hidup yang sehat

      Hapus
    3. kutip dari mbak lyta "dengan kata lain obat2an DM tidak bisa digunakan bersamaan dengan pengobatan sistem stem sell..kalopun digunakan bersamaan malah bisa terjadi hipoglikemi :))"
      nah pertanyaan saya ketika penderita DM1 mengkonsumsi obat apakah dia tau bahwa sedang bersamaan dengan stem sel atau tidak ?


      kutip dari mba novia "melakukan transplantasi sel Pulau Langerhans ..."
      pertanyaan : jadi, salah satu solusi DM ada tranlantasi sel.pulau langerhans, namun kenapa jarang pasien DM 1 di indonesia jarang melakukan metode preventif tersebut ?

      Hapus
  3. 12613042
    Assalamualaikum wr.wb
    tadi disebutkan ada beberapa kemampuan sel untuk berdiferensiasi, apakah mungkin 1 sel dapat memiliki lebih dari satu kemampuan berdifersiasi?
    kalo ada contohnya apa?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Diferensiasi terjadi beberapa kali selama perkembangan organisme multiselular ketika organisme berubah dari zigot sederhana menjadi suatu sistem jaringan dan jenis sel yang rumit. diferensiasi adalah proses yang lazim pada makhluk dewasa. contohnya pada sel punca dewasa terpisah dan menciptakan sel anak yang terdiferensiasi sepenuhnya selama perbaikan jaringan dan perputaran sel normal. Diferensiasi secara dramatis mengubah ukuran, bentuk, potensial membran, aktivitas metabolis, dan ketanggapan sel terhadap sinyal

      Hapus
  4. Ambar Putri Widjaya (12613030): apakah sel punca itu terspesialisasi secara otomatis? faktor apa yang menyebabkan sel punca terspesialisasi selain terjadi gangguan/kerusakan pada sel?

    BalasHapus
    Balasan
    1. sel punca merupakan sel induk yang dimana sel ini bukan merupakan sel yang terspesialisasi. sel ini merupakan suatu building block yang akan berkembang menjadi sel apa saja di dalam tubuh.
      sel punca akan terspesialisasi menjadi sel tertentu setelah sel induk berkembang menjadi suatu organ tertentu didalam tubuh. faktor yang mempengaruhi sel punca ketika berdiferensiasi ketika akan menjadi sel yang terspesialisasi seperti faktor lingkungan misalnya suhu, kelembapan, dan nutrisi, sehingga ketika diambil dari sel induk stem sel harus ditempatkan pada suatu lingkungan yang sesuai dengan pertumbuhannya

      Hapus
  5. Fitra Romadhonsyah (12613015): apakah pada sel punca ini pada saat pembelahan diri bisa mengalami gangguan seperti pada sel kanker? lalu apakah jika sel punca ini 100 % bisa membelah tanpa ada kerusakan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. menurut saya pembelahan pada setiap sel itu pasti ada suatu faktor resiko gangguan seperti halnya pada sel kanker. tidak semua pembelahan pada sel mengalami fase yang sempurna dalam prosesnya, pasti disertai dengan faktor baik internal maupun eksternal

      Hapus
    2. 10613020 : sel punca sangat berbeda dengan sel kanker. sel kanker bersifat infasif sedangkan sel punca tidak. adanya kerusakan atau tidak menurut saya semua kemungkinan itu ada, sebagai contoh adanya kecacatan pada bayi karena pembelahan yang tidak sempurna :))

      Hapus
    3. sel punca sangat bermanfaat terutama dibidang kesehatan, tapi disamping itu banyak juga kontroversi dan masalah yang timbul terkait dengan pembelahan yang terjadi terlebih jika sumber sel berasal dari embrio, karena selain melanggar kode etik, hal ini juga dapat menimbulkan kerusakan dan kematian pada embrio

      Hapus
    4. pada proses transplantasi sel punca bisa saja hasilnya tidak sempurna 100% karena salah satunya adalah faktor subjektif masing-masing individu, sehingga dalam proses transplantasi sel punca dibutuhkan juga penggunaan imunosupresan untuk mengantisipasi reaksi penolakan oleh tubuh karena mengganggap sel punca sebagai senyawa asing, maka dari itu perlu dilakukan penelitian dan pengembangan yang lebih lanjut lagi agar alternatif pengobatan dengan sel punca ini dapat menjadi salah satu pilihan terapi yang aman dan nyaman untuk pasien

      Hapus
  6. uul murniati (12613058) tolong jelaskan secara rinci penggunaan sel punca dalam pengobatan penyakit parkinson?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pada penyakit Parkinson, didapatkan kematian neuron-neuron nigra-striatal, yang merupakan neuron dopaminergik. Dopamin merupakan neurotransmiter yang berperan dalam gerakan tubuh yang halus. Dengan berkurangnya dopamin, maka pada penyakit Parkinson terjadi gejala-gejala gangguan gerakan halus. Dalam hal ini transplantasi neuron dopamin diharapkan dapat memperbaiki gejala penyakit Parkinson. Jaringan neuron-neuron dopamin tersebut ditransplantasikan ke dalam otak penderita Parkinson berat dan dipantau dengan alat PET (Positron Emission Tomography). Hasilnya setelah transplantasi terdapat perbaikan dalam uji-uji standar untuk menilai penyakit Parkinson, peningkatan fungsi neuron dopamin yang tampak pada pemeriksaan PET;

      Hapus
  7. Ambar Putri Widjaya (12613030): kak saya masih kurang paham sama yg kegunaan stem cell dalam skin replacement terutama luka bakar.

    BalasHapus
    Balasan
    1. 10613020 : penggunaan stem sell pada skin replacement yaitu pengobatan dengan cara penggantian sel sel kulit yang rusak dengan cara sel induk. menurut saya pengobatan ini hampir sama seperti operasi plastik, tapi dengan memanfaatkan adanya sel punca :))

      Hapus
    2. berdasarkan penelitian yang semakin berkembang peneliti telah dapat membuat epidermis dari keratinosit yang diperoleh misalnya dari folikel rambut . Hal ini memungkinkan transplantasi epidermis autolog Pemakaian skin replacement ini bermanfaat dalam terapi ulkus atau luka bakar.

      Hapus
    3. 12613030: epidermis autolog itu yg bagaimana kak? oh jadi sejenis operasi plastik ya kak.. makasih kak infonya :)

      Hapus
    4. epidermis autolog merupakan salah satu komponen dari sel epidermis

      Hapus
  8. Annisa Maya Syari (12613051)
    Bagaimana mekanisme Pengunaan sel punca pada penyakit Medula Spinalis (Spinal Cord)

    BalasHapus
    Balasan
    1. 10613020 : penggunaan sel punca pada penyakit medula spinalis yaitu dengan mengganti akson akson yang rusak, dimana akson disini berfungsi untuk proses penyaluran sinyal2 pada syaraf.

      Hapus
    2. Cidera pada medula spinalis disertai demielinisasi menyebabkan hilangnya fungsi neuron. Sel punca dapat mengembalikan fungsi yang hilang dengan cara melakukan remielinisasi . Percobaan penelitian yang dilakukan adalah dengan menggunakan sel punca embrionik tikus dan dapat menghasilkan oligodendrosit yang kemudian dapat menyebabkan remielinisasi pada akson yang rusak

      Hapus
  9. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  10. Syayida Surya Aminata (12613033)
    apakah pernah dilakukan penyakit kanker dgn sel punca?kalau iya, jika penderita kanker sudah stadium 3/4 dengan adanya sel punca tersebut apakah sel sel kanker tersebut bisa berkurang?

    BalasHapus
    Balasan
    1. 12613030: setau saya sudah ada pengobatan sel kanker dengan menggunakan transplantasi dengan tahapan awal kemoterapi dosis tinggi..

      Hapus
    2. sel punca bisa digunakan pada pengobatan sel kanker terutama untuk kanker pada sel darah, misalnya leukimia.biasanya dilakukan transplantasi sumsum tulang, sel-sel darah putih dan sumsum tulang pasien yang ada dihancurkan menggunakan kemoterapi dan terapi radiasi. Kemudian, sample dari sumsum tulang (yang mengandung stem cells) dari donor yang sehat dan cocok secara imunologi disuntikan kedalam pasien. Stem cells yang ditransplantasikan mendiami sumsum tulang penerima dan mulai menghasilakn sel-sel darah baru yang sehat.

      Hapus
    3. terus setelah mengahasilkan sel darah yang sehat apakah penderita kanker dpat sembuh dengan sempurna?bagaimana jika sel-sel kanker tersebut telah menyebar kebagian tubuh lain?

      Hapus
  11. Utari (12613041)
    k' d makalahnya kan di jelaskan tentang sumber sel punca,,
    di situ di jelaskan ada 2,, embrionic stem cell adult stem cell..
    perbedaannya apa aja???

    BalasHapus
    Balasan
    1. embrionic stem sell adalah sell punca pada saat awal pembelahan atau masih dalam kandungan, sedangkan adult stem sell adalah sel punca pada saat seseorang telah lahir :))

      Hapus
    2. Menurut jurnal yang sudah saya dapatkan (Oleh: Thontowi Djauhari NS):
      1. Sel Punca Embrio
      Sel induk ini diambil dari embrio pada fase blastosit (5-7 hari setelah pembuahan). Massa sel bagian dalam mengelompok dan mengandung sel-sel induk embrionik. Sel-sel diisolasi dari massa sel bagian dalam dan diukur secara in vitro. Sel induk embrional dapat diarahkan menjadi semua jenis sel yang dijumpai pada organisme dewasa, seperti sel-sel darah, otot, hati, ginjal, dll.
      2. Sel Punca Dewasa
      Sel punca dewasa mempunyai dua karakteristik. Pertama, sel tersebut dapat berpoliferasi dalam periode yang panjang untuk memperbarui diri. Kedua, sel tersebut dapat berdifferensisasi untuk menghasilkan sel-sel khusus yang mempunyai karakteristik morfologi dan fungsi yang spesial.

      Hapus
    3. maaf mba utari, mungkin bisa dibaca lagi penjelasan pada sumber stem cell karena sudah ada beberapa yang tertera pada penjelasan di makalah, terima kasih :)

      Hapus
    4. Karina Erlianti, 09613139
      Perbedaan embrionic stem cell dengan adult stem cell terletak pada:

      1.sumber didapatkan nya.
      Dimana:
      -Embrionic stem cell merupakan stem cell yang didapatkan/diambil dari embrio yang sudah dibuahi. Ketika embrio berumur antara tiga sampai lima hari, ia mengandung stem cell, yang sibuk bekerja untuk menciptakan berbagai organ dan jaringan yang membentuk janin
      -Adult stem cell merupakan stem cell yang didapat dari sel orang dewasa

      2. Kemampuan berkembang dan berspesialisasi
      dimana:
      -Stem cell embryonic memiliki kemampuan menjadi berbagai jaringan embrio dan tubuh kecuali plasenta dan tali uri. Dapat berkembang dan terspesialisasi menjadi sel multipoten yaitu sel punca dewasa dan dapat berkembang menjadi berbagai sel dan jaringan

      -Adult stem cell memiliki potensi yang lebih terbatas dari embryonic stem cell dan hanya mampu berkembang menjadi jenis jaringan yang sama dengan sel asal.
      Tapi penelitian terbaru menunjukkan bahwa stem cell dewasa mungkin memiliki potensi untuk menghasilkan jenis sel lainnya juga. Sebagai contoh, sel-sel hati dapat dipakai untuk memproduksi insulin, yang biasanya dibuat oleh pancreas. Kemampuan ini dikenal sebagai plastisitas atau transdifferntation.
      Sel punca dewasa mempunyai dua karateristik. Karateristik pertama adalah sel-sel tersebut dapat berproliferasi utnuk periode yang panjang untuk memperbaharui diri. Karateristik kedua, sel-sel tersebut dapat bediferensiasi untuk menghasilkan sel-sel khusus yang mempunyai karateristik morfologi dan fungsi yang special. Salah satu macam sel punca dewasa adalah sel punca hematopoetik, yaitu sel punca pembentuk darah yang mamapu membentuk sel darah merah, sel darah putih, dan keeping darah yang sehat. Sumber sel punca hematopoetik adalah sumsum tulang, darah tepi, dan darah tali pusar.

      Hapus
    5. uly wulandary 08613060
      Embryonic stem cell. Diambil dari inner cell mass dari suatu blastocyst (embrio yang terdiri dari 50 – 150 sel, kira-kira hari ke-5 pasca pembuahan)

      Adult stem cell. Diambil dari jaringan dewasa, antara lain dari:
      • Sumsum tulang.
      Ada 2 jenis stem cell dari sumsum tulang:
      − hematopoietic stem cell. Selain dari darah tali pusat dan dari sumsum tulang, hematopoietic stem cell dapat diperoleh juga dari darah tepi.
      − stromal stem cell atau disebut juga mesenchymal stem cell.
      • Jaringan lain pada dewasa seperti pada:
      − susunan saraf pusat
      − adiposit (jaringan lemak)
      − otot rangka

      Hapus
  12. 10613020 : dari awal sudah disampaikan bahwa penggunaan sel punca masik kontroversi karena membutuhkan teknologi maju dan biaya yang sangat mahal. kalau untuk diluar negeri pengobatan sel punca sudah pernah diterapkan pada pengobatan kanker, untu keberhasilannya tergantung dari dalam tubuh :))

    BalasHapus
  13. Nur lailadwi apriliani (12613003), peran sel punca dalam pengobatan penyakit itu hanya untuk mengurangi apa bisa menyembuhkan?? soalnya setahuku kalau orang yang sudah terkena leukimia itu sulit untuk disembuhkan

    BalasHapus
    Balasan
    1. 10613020 : sulit disembuhkan buka berarti tidak bisa sembuh, tapi semua kemungkinan itu pasti ada :))

      Hapus
    2. stem cell ini digunakan dengan maksud untuk memperbaiki sel pada tubuh yang rusak, jadi untuk kesembuhan atau tidaknya bergantung dari pasien itu sendiri dan proses pada pembelahan sel yang sudah ditransplantasikan. stem cell yang ditransplantasikan didalam tubuh seseorang akan berkembang menjadi sel baru yang sehat, sehingga memungkinkan untuk mengurangi penyakitnya, namun banyak faktor risiko pula yang dapat mempengaruhi kesembuhannya atau tidak, misalnya karena adanya penyakit lain yang meyertai

      Hapus
    3. Beberapa orang dengan leukemia menerima transplantasi sel induk. Transplantasi sel induk memungkinkan pasien tersebut untuk mendapat kemoterapi, radiasi atau keduanya untuk menghancurkan sel-sel leukemianya. Setelah pasien dapat menerima kemoterapi dosis tinggi, terapi radiasi, atau keduanya, pasien akan menerima sel-sel induk yang sehat melalui pembuluh darah besar. Sel darah baru berkembang dari sel induk yang ditransplantasikan. Sel-sel darah baru menggantikan yang dihancurkan oleh pengobatan.

      Hapus
  14. Luthfiana Nur Purawijaya (12613048)
    assalamualaikm. kak, kalau sel punca itu untuk memperbaiki sel yang sudah tidak berpungsi, dan biasanya dengan cara operasi, kira2 kalau tidak melailui operasi bisa?

    BalasHapus
    Balasan
    1. walaikumsallam, iya sel punca digunakan untuk menggantikan sel yang sudah rusak pada tubuh, sel punca ini dilakukan dengan cara transplantasi, jadi biasanya dilakukan dengan melalui prosedur operasi

      Hapus
    2. 11613198
      Wa'alaikumusssalaam wr wb.

      Kalo terjadi kerusakan sel yang parah, maka tubuh memang akan kesulitan untuk memperbaikinya, sehingga harus diperbaiki dari eksternal tubuh, yaitu dengan adanya operasi/transplantasi.
      Tetapi, jika kerusakan sel masih dapat diatasi oleh tubuh, maka tidak perlu operasi, tubuh pun dengan sendirinya akan berusaha memperbaiki sel yang rusak tersebut.

      Hapus
    3. marlin Puspaningrum ( 08613039 )
      Perbaikan sel dengan cara operasi adalah cara paling akhir yang dapat dilakukan dimana disitu telah terjadi kerusakan parah pada sel. Bisa saja operasi tidak dilakukan tpi itu harus melihat kondisi pasien terlebih dahulu, kalo sekiranya perbaikan sel dengan obat masih bisa dilakukan, akan lebih baik pasien diberikan penunjang obat2an, tp kalo memang dengan obat tidak dapat memperbaiki keadaan sel, maka operasi mungkin memang jalan terbaik, karena disitu nanti terjadi "pencangkokan" sel yang baru.

      Hapus
  15. Kiki Permatasari (12613010) : Disitu dijelaskan bahwa stem cell dapat hidup di luar tubuh manusia, misalnya di cawan petri. bagaimana stem cell tersebut dapat tetap hidup? apakah ada jangka waktu tertentu untuk stem cell bertahan hidup?

    BalasHapus
    Balasan
    1. jadi begini, stem cell yang hidup di luar tubuh misalnya dicawan petri biasanya digunakan pada transplantasi, jadi stem cell tersebut dibiakkan diluar tubuh untuk kemudian nantinya akan ditransplantasikan pada tubuh, misalnya pada bayi tabung. untuk menjaganya adalah dengan mengontrol lingkungan tempat dimana stem cell tersebut dikembangkan yaitu misalnya menjaga suhu, kelembapan, dan nutrisi yang bisa menyokong pertumbuhan pada sel

      Hapus
    2. 09613139
      Didalam cawan petri, Stem cell akan terus bertahan hidup selama faktor-faktor yang menyokong pertumbuhan sell tersebut masih tersedia. Kematian suatu sell pada suatu media juga dapat disebabkan karena habisnya jumlah makanan dalam media sehingga pembiakan sell terhenti dan keadaan lingkungan yang jelek karena semakin banyaknya hasil metabolit yang tidak berguna dan mengganggu pertumbuhan

      Hapus
    3. Kiki Permatasari (12613010)
      Oh, jadi ada tempat khusus agar nutrisinya terjaga?
      Lalu ciri-ciri sel kehabisan nutrisi dan sudah tidak dapat bertahan hidup itu apa saja mbak?

      Hapus
  16. zetna nafi'ah (12613040)

    kak, kalau kasus operasi hidung agar lebih mancung itu termasuk perbaikan selpunca nggak kak? mohon penjelasannya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Marlin Puspaningrum ( 08613039 )
      ya jelas bukan, karena disitu kan hidung tidak mengalami kerusakan, hidung tidak terganggu kerja normalnya , jadi bukan termasuk dalam mekanisme perbaikan sel.

      Hapus
    2. 09613139
      Kami belum mendapatkan referensi untuk menjawab pertanyaan ini. Tapi menurut pendapat saya...operasi hidung agar lebih mancung itu adalah proses merubah bentuk salah satu organ luar tubuh manusia yang tidak memerlukan sel punca...karena dalam kasus tersebut tidak ada sel yang rusak yang perlu diperbaiki dengan sell punca...

      Hapus
    3. jadi sel punca itu memperbaiki secara otomatis apabila ada sel yang rusak di dalam tubuh mbak?
      tidak bisa untuk keadaan luar tubuh?

      Hapus
    4. iya..jadi berdasar fungsi stem cell sendiri itu lebih kearah memperbaiki sel-sel yang rusak, seperti memperbaiki sel pankreas pada kasus Diabetes Melitus.

      untuk operasi hidung mancung itu bukan proses perbaikan sel, tetapi lebih kearah perbaikan penampilan, jadi tidak membutuhkan sel punca. kecuali untuk kasus dimana hidung mengalami kerusakan yang cukup parah karena adanya suatu kecelakaan mungkin sel punca bisa berperan disitu.

      Hapus
  17. sel punca itu bukan diperbaiki, tetapi justru untuk memperbaiki sel yag mengalami kerusakan yang parah.

    Dan operasi hidung supaya lebih mancung, itu bukan 'memperbaiki', tetapi justru 'merusak' takdir yang telah diperoleh.

    BalasHapus